Thursday, 14 January 2010

Perbedaan sim dengan sistem lainnya

Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya,
Sumber daya SIM
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain.
SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi ini adalah:
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Pengumpulan Data
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi, tindakan tersebut dijelaskan dengan sebuah catatan data, pencatatan ini dikenal dengan istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
• Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
• Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
• Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
• Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
• Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
• Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Aplikasi OA
• Word Processing
• E-Mail
• Voice Mail
• Electronic Calendaring
• Audio Conferencing
• Video Conferencing
• Computer Conferencing
• Facsimile
• Videotex
• Imaging
• Desktop Publishing


PERBEDAAN SIM, SPK, EDP
SIM

  • Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
  • Alur informasi terstruktur
  • Aktifitas : tanya tawab & penyusunan laporan
SPK
  • Mengkhususkan pada pengambilan keputusan dari para manajer tingkat atas
  • Menekankan pada fleksibilitas, adaptibilitas & mampu memberi respon dengan cepat
  • User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi

EDP
  • Fokus pada data
  • Proses transaksi yang efisien
  • Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis
  • Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.

Peranan/Manfaat SIM Dalam Pengambilan Keputusan

SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.

Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.

Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.

Manfaat Sistem
1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2. Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3. SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi Manajemen

Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah meliputi :
1. Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi
Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
a. Perumusan masalah
b. Identifikasi tujuan keputusan
c. Diagnosis penyebab

2. Mengembangkan alternatif
3. Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
a. Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi
b. Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.

4. Melaksanakan dan memantau keputusan
Jenis Keputusan Yang Dihasilkan Dari Para Manajer Adalah Sebagai Berikut :
1. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.

Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
1. Fokus pada data
2. Fokus pada informasi
3. Fokus pada pendukung keputusan
4. Fokus pada komunikasi

Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi Manajemen

Tingkat manajemen dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Manajemen tingkat atas
b. Manajemen tingkat menengah
c. Manajemen tingkat bawah

Berdasarkan George M. Scott, sumber-sumber infomasi untuk tingkatan manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Manajemen tingkat atas memerlukan sumber-sumber informasi yang berasal dari :
1. Informasi internal dari sistem infomasi komputer (15 % - 20 %)
2. 0Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (10% - 15%)
3. Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (35% - 45%)

b. Manajemen tingkat menengah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
1. Informasi internal dari sistem infomasi komputer (30 % - 40 %)
2. Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (15% - 20%)
3. Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (10% - 15%)

c. Manajemen tingkat bawah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
1. Informasi internal dari sistem infomasi komputer (55 % - 75 %)
2. Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (25% - 45%)
3. Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (5% - 10%)

Keterkaitan SIM Dengan Disiplin Ilmu Yang Lain

Banyak ide yang merupakan bagian dari SIM yang ditemukan dalam disiplin ilmu yang lain. Empat bidang akademis utama yang sangat berarti untuk konsep SIM : akuntansi manajemen, riset operasional, teori manajemen dan organisasi, dan pengetahuan komputer.
1. Akuntansi Manajemen
Ada dua hal penggunaan dari bidang akuntansi yaitu keuangan dan manajerial (manajemen). Akuntansi keuangan berhubungan dengan pengukuran pendapat dalam suatu periode tertentu, misalkan bulanan atau tahunan dan status laporan keuangan akhir periode tersebut.

2. Riset Operasional
Ilmu manajemen atau penelitian merupakan penerapan metode ilmiah dan teknik analisa kuantitatif terhadap masalah manajemen.
Beberapa konsep yang utama adalah :
1. Penekanan pada pendekatan sistematis untuk penyelesaian masalah
2. Memakai model dan prosedur matematis serta statistik dalam analisis
3. Bertujuan mencari keputusan atau kebijakan secara optimal.

3. Teori Manajemen dan Organisasi
Karena SIM merupakan sistem pendukung untuk fungsi yang bersifat keorganisasian, maka SIM menggambarkan konsep dan sifat organisasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Bidang manajemen (sifat organisasi) dan teori organisasi memberikan beberapa konsep yang penting, dan juga memberikan pengertian tentang fungsi SIM dalam suatu organisasi.

Konsep-konsep itu antara lain :
1. Sifat dari teori keorganisasian dan pengambilan keputusan secara pribadi/fungsi SIM dalam suatu organisasi.
2. Motivasi dari setiap pribadi
3. Bagian proses dan pengambilan keputusan
4. Teknik kepemimpinan
5. Keorganisasian yang mengubah proses
6. Struktur dan design keorganisasian

4. Pengetahuan Komputer
Pengetahuan komputer penting untuk SIM karena pengetahuan SIM karena pengetahuan komputer meliputi hal-hal antara lain alogoritma, komputasi, software, dan struktur data.
Bagaimanapun juga bidang akademik dari SIM bukanlah merupakan perluasan dari pengetahuan komputer, lebih tepatnya SIM merupakan perluasan dari teori manajemen dan keorganisasian.

Proses-proses dasar SIM lebih berhubungan dengan proses keorganisasian dan keefektifan suatu organisasi daripada algoritma perhitungan. Penekanan pada SIM adalah aplikasi dari kemampuan ilmu komputer secara teknik yang mungkin dapat dibuat.

Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Pendahuluan

Banyak orang mengerti tentang Sistem Informasi Manajemen, tetapi sedikit yang dapat

mengidentifikasikan secara spesifik tentang pengertian dan penjelasannya secara jelas. Dalam

tulisan kali ini penulis mencoba membantu rekan-rekan yang kesulitan mencari bahan bacaan

untuk Sistem Informasi Manajemen. Semoga dapat membantu memberikan pencerahan dan

bahan teori bagi mahasiswa yang sedang mengampu matakuliah ini. SEMOGA.

BAB I

KONSEP SISTEM

A. Konsep Dasar Sistem

Kalau Anda membeli sebuah sepeda tetapi tidak dengan rodanya, maka sepeda itu tidak

akan berfungsi, dengan kata lain sepeda tersebut tidak dapat dikatakan suatu sistem, karena

masih ada komponennya yang kurang. Kalau Anda mempunyai sebuah jam tangan digital

elektronik yang harganya sampai ratusan ribu rupiah dan mengalami kerusakan total

sehingga tidak dapat diperbaiki, maka jam tersebut sudah tidak ada nilainya lagi, walaupun

komponen-komponennya Anda jual sendiri-sendiri. Inilah mahalnya suatu sistem. Apakah

sistem itu? Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem

komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak.

Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau

terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari

alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling

berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran

sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga

dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat

membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing

komponennya saling bekerja sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem

komputer tersebut tidak akan tercapai.

B. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai

berikut ini:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik

(phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem phisik merupakan

sistem yang ada secara phisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem

produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan

manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine

system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi

merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer

yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak

tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program

yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open

luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak

luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup,

tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena

sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus

mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang

sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja

secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Gambar berikut

menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian persediaan.

Manusia menentukan

Barang mana yang perlu Dipesan


KONSEP SISTEM INFORMASI

A. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga

informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang

mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya

dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem

akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau

negentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu

sistem?

Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal

atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di

dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang

disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang

menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu

obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Misalnya informasi “menabrak” merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini

hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang

ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya

informasi menjadi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya

berbunya : “Ali mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di jalan kaliurang kilometer

5”.

B. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera banyak, sehingga

perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data

dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka,

bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.

DATA INFORMASI

(belum berarti) (bentuk

yang lebih berarti)

Gambar. Data yang diolah menjadi informasi

Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh

sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari penjualan

tersebut masih belum dapat berceritera banyak kepada manejemen. Untuk keperluan

pengambilan keputusan, maka faktur-faktur tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi

suatu informasi. Beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya :

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen untuk

menetapkan besarnya komisi dan bonus.

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi manajemen untuk

pelaksanaan promosi dan pengiklanan.

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen

untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.

Dan lain sebagainya.

C. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus

akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan.

Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat

karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi

gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan

landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka

dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus

cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi

mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah

kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

D. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di

dalam proses pegambilan keputusan tentang sesuatu keadaan. Masalahnya adalah berapa

harus dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi tersebut. Apakah informasi

yang didapat sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya? Misalnya

suatu perusahaan minyak membeli hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin

bahwa investasi tersebut akan sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling

sedikit 5 juta barrel minyak mentah. Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak

minyak mentah yang dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidakyakinan ini dapat

dikurangi dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan

mengadakan alat pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak.

Untuk maksud mendapatkan informasi tersebut sepadan atau lebih besar atau lebih efektif

dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan

informasi tersebut bernilai.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan

dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu

dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebagian besar informasi tidak dapat persis

ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau

cost-benefit.


GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal

dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk

mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari

interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah

data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam

kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya

tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer.

Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan

pada komputer (computer-based information processing).

SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar

kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari

transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi

untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan

penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems)

5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information

systems)

10. Sistem informasi teknik (engineering information systems)

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi

kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level

management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen

tingkat atas (top level management).

Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama

(president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,

pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management

dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level

management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.

Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management

dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.

B. Evolusi/Perkembangan Konsep SIM

Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan

keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan

keorganisasian untukmenerapkan sistem semacam itu. Perluasan kemampuan tersebut

sedemikian menyolok sehingga SIM dianggap sesuatu yang baru karena baru kini dapat

dipakai. Banyak dari gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang/ berevolusi dari

bagian ilmu pengetahuan lain. Ada empat bidang pokok konsep dan pengembangan sistem

pengetahuan manajemen, teori manajemen, dan pengolahan komputer.

Perakunan Manajerial

Disini perlu dianggap bahwa bidang perakunan dibagi atas dua bidang pokok, yaitu

perakunan keuangan dan perakunan manajerial. Perakunan keuangan (financial accounting)

berhubungan dengan pengukuran pendapatan dalam suatu periode tertentu, misal dalam satu

bulan atau satu tahun (laporan rugi-laba/income statement) dan melaporkan status keuangan

pada akhir periode (neraca). Karena sebuah oraganisasi beroperasi secara terus menerus

sepanjang waktu, pengukuran pendapatan untuk suatu jangka waktu tertentu meliputi

pertanyaan-pertanyaan pengukuran penerimaan dalam suatu periode dan mengenali serta

membandingkan biaya yang timbul untuk menghitung laba.

Sistem pelaporan untuk organisasi yang dikembangkan oleh perakunan manajerial pada

umumnya mencerminkan gagasan perakunan tanggungjawab (responsibility accounting) dan

perakunan mampulaba (profitability accounting). Laporan tersebut disusun untuk

menunjukkan adanya penyimpangan dari rencana prestasi dan sebab-sebab penyimpangan

tersebut.

Analisis biaya dipakai dalam perakunan manajerial untuk menentukan biaya yang

paling relevan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan ini dapat berupa biaya

penuh (full cost), biaya langsung (direct cost), biaya marjinal (marginal cost), biaya

penggantian (replacement cost), biaya keluangan (opportunity cost) atau lain-lainnya.

Perakunan manajerial juga menggunakan teknik keputusan yang berorientasi pada biaya

seperti penganggaran modal, analisis impas dan penetapan harga transfer.

Singkatnya, perakunan keuangan adalah sebuah sistem informasi dengan aturan dan

pengolahan ke arah menyuguhkan informasi yang tepat bagi penanam modal dan

pemberikredit. Perakunan manajerial adalah sebuah sistem informasi yang berorientasi pada

manajemen intern serta pengendalian dan karenanya berhubungan erat dengan SIM.

Ilmu Pengetahuan Manajemen

Ilmu manajemen atau penelitian operasional adalah penerapan metode ilmiah dan

teknik-teknik analisis kuantitatif terhadap masalah manajemen. Beberapa di antara

konsep-konsep pokoknya adalah:

1. Penekanan ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan metode

ilmiah pada penelitian.

2. Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistis dalam analisis.

3. Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan optimal.

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

12

Ilmu pengetahuan manajemen dalam penyelesaiannya cenderung memakai kriteria

ekonomis atau teknik daripada kriteria perilaku, dengan penekanan metode teknis dalam

memecahkan persoalan. Keberhasilan ilmu pengetahuan manajemen di dalam organisasi

yang paling menyolok adalahpada persoalan operasional dan keputusan taktis. Misalnya

manajemen sediaan barang (inventory management) telah mendapat perhatian besar,

demikian pula penjadualan produksi, penentuan letak pabrik, penjaluran angkutan

(transportation routing), dan analisis penanaman modal.

Beberapa teknik umum sehubungan dengan ilmu pengetahuan manajemen adalah:

Pemrograman linier (linear programming)

Pemrograman integer (integer programming)

Pemrograman dinamis (dynamic programming)

Teori pengantrian (queueing theory)

Teori permainan (game theory)

Teori keputusan (decision theory)

Simulasi (simulation)

Ilmu pengetahuan manajemen adalah sebuah perkembangan penting dalam sistem

informasi manajemen berdasarkan komputer, karena ilmu pengetahuan manajemen telah

mengembangkan prosedur-prosedur untuk analisis dan pemecahan berdasarkan komputer

dalam banyak jenis persoalan keputusan. Ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan,

pemakaian model, teknik-teknik ilmu pengetahuan manajemen, dan algoritma pemecahan

berdasarkan komputer umumnya digabungkan dalam rancangan SIM.

Teori Manajemen

Dalam memahami evolusi konsep SIM, perkembangan terakhir dalam teori manajemen

cukup pesat. Bila dalam ilmu pengetahuan manajemen perkembangannya menekankan

optimisasi sebagai tujuan, maka teori manajemen sekarang menekankan pemuasan dan

mempertimbangkan keterbatasan manusia dalam mencari pemecahan. Sejumlah periset

manajemen telah memusatkan perhatian pada segi-segi keperilakuan dan motivasi pada

struktur keorganisasian serta sistem dalam organisasi. Perkembangan dalam teori manajemen

ini penting untuk merancang SIM, karena membantu dalam memahami peranan sistem

manusia/mesin serta bermanfaat untuk mengembangkan model-model keputusan.

Pengolahan Komputer

Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini terutama

justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen

berdasarkan komputer secara singkat, adalah:

Elemen/unsur Persyaratan SIM

Perangkat keras Pengolah pusat yang mampu beroperasi secara online.

Kecepatan pengolahan harus cukup tinggi

Ingatan/memory komputer harus besar.

Penyimpan/storage besar dan cepat dalam keluar masuknya data.

Metode manajemen penyimpan perangkat keras/lunak guna

meningkatkan ingatan komputer

Piranti (peripheral) masukan dan keluaran.

Terminal untuk meminta dan menerima informasi secara online.

Komunikasi data.

Perangkat lunak Bahasa Komputer tingkat tingi

Sistem manajemen data base

Sistem Pengoperasian Operasi secara online.

Pemrograman ganda (multiprogramming).

C. SIM di Mata Pemakai

Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah

sebagai berikut:

Pemakai Penggunaan

Petugas administrasi Mengerjakan transaksi, mengolah data, dan menjawab

pertanyaan.

Manajer tingkat bawah Mendapatkan data operasi. Membantu perencanaan,

penjadualan, mengetahui situasi yang tak terkendali, dan

mengambil keputusan.

Staf ahli Informasi untuk analisis. Membantu dalam analisis,

perencanaan dan pelaporan.

Manajemen Laporan tetap

Permintaan informasi khusus.

Analisis khusus.

Laporan khusus.

Membantu dalam mengenali persoalan dan peluang.

Membantu dalam analisis pengambilan keputusan.

Petugas administrasi dapat merasakan bertambahnya kebutuhan akan masukan (input)

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

14

pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah data base sedang disusun. Prosedur baru untuk

mengendalikan data akan ditetapkan. Proses administrasi akan berubah dengan memakai

alat-alat online seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk memasukkan data. Para

petugas di seluruh bagian organisasi akan diminta melaporkan informasi yang sebelumnya

mereka simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mereka sendiri.

Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan data tetapi

akan merasakan peningkatan besar dalam pemerolehan informasi. Informasi keadaan juga

akan dicapai secara jauh lebih mudah. Model-model keputusan dapat membantu perkiraan

pertama dalam pemecahan persoalan misalnya penjadualan. Laporan cenderung menjadi

lebih informatif dan cepat. Analisis dan laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan balik

berbagai prestasi menjadi lebih besar frekuensinya.

Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi mendapat manfaat besar dari

kemampuan SIM. Database diselidiki untuk kemungkinan sesuatu persoalan. Datanya

dianalisis guna menemukan pemecahan yang mungkin. Model perencanaan dipakai untuk

menghasilkan pendekatan pertama rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar

tersebut memberikan cara-cara penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli

merumuskan data untuk kebutuhan manajerial.

Manajer pada semua tingkat mempunyai kemampuan baru untuk memperoleh

informasi yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan keputusan, sistem

tersebut dapat memberikan saran pemecahan yang optimal secara langsung atau dapat

memberikan analisis manusia/mesin dan prosedur keputusan untuk membantu dalam

mencapai sebuah keputusan yang baik. Sebagai contoh, seorang manajer untuk suatu sediaan

barang akan memprogram pengambilan keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal

jumlah pesanan. Dalam situasi rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk

mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai, tetapi

sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam mencapai sebuah

pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model perencanaan disertai sebuah

dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan.

Secara ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh penerapan ancangan

SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang kurang lebih sama, tetapi akan

terdapat persyaratan data tambahan, dan semakin banyak alat onlie dipakai. Persyaratan data

pada semua tingkat personalia akan berkembang, tetapi akan terjadi peningkatan tersedianya

informasi terbaru yang akurat. Laporan, jawaban atas permintaan informasi, analisis,

perencanaan dan pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan dukungan

informasi lebih baik.


D. Konsep Pokok

Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis.

SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu

pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga

termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian

informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama

secara singkat.

Konsep Penjelasan

Informasi Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian.

Yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.

Manusia sebagai pengolah informasi Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi

menentukan keterbatasan dalam sistem informasi

dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

Konsep sistem Karena sistem informasi menajemen adalah sebuah

sistem,maka konsep sistem perlu untuk memahami

dan merancang ancangan pada pengembangan

sistem informasi.

Konsep organisasi dan manajemen Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi

dan dirancang untuk mendukungfungsi menajemen.

Informasi adalah penentu yangpenting dalam bentuk

keorganisasian.

Konsep pengambilan keputusan Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan

ancangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori

keperilakuan pengambilan keputusan dalam

organisasi.

Nilai informasi Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam

nilai hasil akan menentukan nilai informasi.

E. Pokok-pokok SIM

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:

1. Perangkat keras komputer

2. Perangkat lunak

a. Perangkat lunak sistem umum

b. Perangkat lunak terapan umum

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

16

c. Program aplikasi

3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)

4. Prosedur

5. Petugas Pengoperasian

Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:

Program untuk melaksanakan pengolahan komputer

Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjukuntuk

operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).

Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang

mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang

tengah dilaksanakan.

Subsistem fungsi keorganisasian

Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara

manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM dapat dipandang

sebagai sebuah gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama

keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada organisasi satu dengan lainnya.

Tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas mana

subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi beberapa subsistem yang

lebih kecil.

Subsistem fungsional pokok Beberapa pemakaian umum

Pemasaran Ramalan penjualan, perencanaan penjualan, analisis pelanggan dan

penjualan.

Manufaktur Perencanaan dan penjadualan produksi, pengendalian biaya, analisis

biaya

Logistik Perencanaan dan pengendalian pembelian, sediaan barang, dan

distribusi.

Personalia Perencanaan kebutuhan personalia, menganalisis prestasi, administrasi

gaji.

Keuangan dan Akunting Analisis keuangan, analisis biaya, perencanaan kebutuhan modal,

perhitungan pendapatan.

Pengolahan informasi Perencanaan sistem informasi, analisis biaya/efektivitas.

Manajemen puncak Perencanaan strategis, pengalokasian sumber daya.

Sebagai contoh, subsistem personalia dapat dibagi lagi menjadi perekrutan personalia,

catatan personalia, penilaian personalia, dan administrasi gaji.

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

17

Subsistem Kegiatan

Satu ancangan lain untuk memahami struktur sebuah sistem informasi adalah dalam

bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa subsistem kegiatan akan

bermanfaat bagi lebih dari satu subsistem fungsi keorganisasian; sedangkan lainnya mungkn

akan berguna untuk hanya satu fungsi. Contohsubsistem kegiatan pokok adalah:

Subsistem kegiatan Beberapa penggunaan umum

Pengolahan transaksi Pengolahan pesanan, pengiriman, penerimaan.

Pengendalian operasi Penjadualan kegiatan dan laporan prestasi.

Pengendalian manajemen Perumusan anggaran dan sumber daya

Pengendalian strategis Perumusan sasaran dan rencana strategis

Subsistem kegiatan ini memakai data di dalam data base dan kemampuan mendapat kembali

yang berada dalam sistem manajemen data base.

BAB IV

MANUSIA SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI

A. Model Dasar

Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari

indera penerima (mata, telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima isyarat dan

meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan penyimpan). Hasil olahan adalah

respon/tanggapan keluaran (secara fisik, ucapan, tulisan, dan sebagainya). Model ini tampak

secara diagram dalam gambar 1.1.

Gambar 1.1. Model manusia sebagai pengolah informasi

Kapasitas manusia dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan)

adalah terbatas. Bila sistem pengolah manusia dibebani melampaui batas, tingkat

tanggapannya akan berkurang. Sebuah eksperimen sederhana atas kemampuan manusia

menanggapi nada musiak tampak dalam gambar 3.2. lihat bahwa sampai titik batas beban,

setiap masukan menghasilkan sebuah keluaran. Sebagai contoh, 10 masukan menghasilkan

10 keluaran dalam batas waktu yang diijinkan. Bila batas beban puncak belum dicapai,

prestasi mulai menurun. Bila batas beban misalkan adalah 40 masukan (dengan 40 keluaran),

maka 45 masukan akan menghasilkan kurang dari 45 keluaran. Eksperimen ini

memperlihatkan bahwa untuk situasi kerja yang memungkinkan beban lebih, penyusunan

staf yang optimal adalah dengan beban kerja sedikit di bawah batas beban. Jadi bukan sedikit

di atas kondisi batas beban. Seorang operator telepon merupakan contoh kondisi ini. Bila

jumlah telepon masuk yang harus ditangani melebihi kemampuannya menangani, maka

prestasinya akan merosot di bawah tingkat tanggapan maksimum.

Dunia menyediakan lebih banyak masukan dari pada yang dapat diterima oleh sistem

pengolah manusia. Manusia mengurangi masukan ini sampai batas jumlah yang dapat diatasi

melalui suatu proses penyaringan atau seleksi. Sebagian masukan dihambat dan dicegah agar

tidak masuk pengolahan melalui sebuah filter atau saringan yang menghambatnya.

Penyaringan ini biasanya berdasarkan pada kemungkinan pentingnya rangsangan

(Gambar 3.3). penyaringan merupakan akibat :

1. Kerangka acuan individu

2. Prosedur keputusan normal

3. Keputusan dalam keadaan tertekan

Para individu mengatur penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman, latar

belakang, kebiasaan mereka, dan sebagainya. Prosedur keputusan mengidentifikasi data yang

relevan dan kemudian menyediakan sebuah filter untuk menyaring faktor-faktor yang tak

perlu bagi keputusan. Mekanisme penyaringan dapat diubah melalui tekanan pengambilan

keputusan. Tekanan saat mengambil keputusan dalam ukuran waktu akan mengakibatkan

penyaringan meningkat. Akibatnya mengurangi data yang harus diolah oleh pengambil

keputusan. Sebagai contoh, seorang penyelia jalur produksi dalam keadaan krisis dan

tertekan, akan memusatkan perhatian pada persoalan terpenting dan tidak akan menerima

rangsangan yang menyangkut hal-hal kurang penting.

Konsep kerangka acuan diterapkan pada masukan maupun pengolahan. Untuk

mengembangkan sebuah rutin pengolahan baru bagi setiap stimulus baru akan mengurangi

stimuli yang dapat diolah. Dalam waktu cukup panjang, dan berdasarkan kesinambungan

otak manusia membentuk pola atau kategori-kategori data yang menentukan pemahaman

manusia terhadap sifat lingkungannya.

sehingga mengurangi persyaratan pengolahan.

Penyaringan dapat mengurangi atau menghambat data yang tak diinginkan. Penyaringan

juga dapat bekerja untuk menghambat data yang tidak cocok dengan kerangka acuan yang

telah ada. Hal ini bersama keterbatasan alamiah indera manusia penerima dapat

mengakibatkan kesalahan persepsi informasi. Penulis sebuah laporan mungkin ingin

menyatakan satu hal, sedang yang ditangkap pembacanya adalah hal lain. Kesalahan persepsi

ini meningkatkan keraguan.

Sebuah organisasi terdiri dari para individu, sehinggga keterbatasan individu sebagai

pengolah informasi juga tercermin dalam organisasi. Organisasi mengembangkan bentuk

tertentu untuk mengatasi keterbatasan ini, seperti program keputusan, pembagian kerja, dan

reduksi data.

B. Pengolahan Data

Model Newell-Simon mengemukakan keterbatasan kemampuan manusia sebagai

pengolah informasi. Ada beberapa bukti empiris sehubungan dengan keterbatasan ini.

Seperangkat keterbatasan bertahan dengan pengolahan data dan berhubungan langsung

dengan ingatan jangka pendek. Perangkat keterbatasan lain adalah kemampuan manusia

untuk menemukan perbedaan-perbedaan. Manusia juga terbatas kemampuannya untuk

memandang secara umum, memadukan, dan menafsirkan data probabilistik.

Miller menyitir ungkapan “angka keramat tujuh, lebih kurang dua” guna melukiskan

kemampuan manusia untuk mengolah informasi. Survainya yang didukung riset empiris

pada dasarnya menunjukkan bahwa banyaknya simbol yang dapat disimpan dalam ingatan

jangka pendek dan mengolahnya secara efektif berkisar antara lima sampai sembilan, tetapi

batas umum adalah tujuh.

Batas 7 + / - 2 lebih berkenaan dengan kode, kuantitas, dan data lain, bukan untuk teks

sebuah bahasa. Dalam teks bahasa, sebuah kata atau bahkan sekelompok kata mungkin

hanya memakai sebuah simbol dalam ingatan jangka pendek. Sedang senuah karkter dalam

sebuah kode mamakai sebuah simbol ruang simpan.

Penerapan batas 7 +/- 2 pada kode adalah penting karena pengolahan informasi sangat

tergantung pada pemakaian kode. Ikhtisar beberapa telaah berikut ini menunjukkan benarnya

batas Miller :

Berdasarkan model Newell-Simon dan batas Miller, hasil Chap-delaine mengenai

bertambahnya kesalahan dengan panjang kecuali untuk 9 dan 12 dapat dijelaskan, karena

subjek manusia memandang kode singkat sebagai seperangkat yang harus diolah. Batas 9 (7

+ 2) menyebabkan lebih banyak kesalahan untuk susunan 9 karakter. Untuk bilangan diatas 9

mungkin manusia harus membagi kodenya dalam dua bagian, dengan kemungkinan

kesalahan lebih besar pada titik pisahnya. Mungkin dapat dijelaskan bahwa memisah atas

dua bagian memakai sebagian kemampuan mengolah sehingga batasnya menurun menjadi 5

atau 6 simbol untuk setiap bagiannya (jelas konsisten dengan 7 +/- 2). Maka panjang 12

karakter akan menjadi titik pisah untuk mengubah menjadi pengolahan tiga bagian setiap

panjang 12 atau lebih. Tingkat kode lebih rendah dengan kelompok huruf dan angka,

dibandingkan dengan tergabung, mengesankan pengolahan berdasarkan sub-kelompok bila

kode menjadi terlalu panjang atau rumit. Sebuah kode gabungan huruf-angka meningkatkan

persyaratan informasi untuk mengolah kode. Sesuai dengan konsep teori informasi yang

diuraikan dalam bab 2, dibutuhkan lebih banyak informasi untuk mengenal sebuah karakter

dari susunan 36 huruf-angka dibandingkan dengan 10 angka.

C. Kebutuhan Akan Umpan Balik

Model masukan, pengolahan data keluaran secara tak langsung menyatakan bahwa

manusia dapat menerima masukan, mengolah, dan memberikan keluaran tanpa tambahan

elemen sistem. Dalam sistem kompyter, berbagai mekanisme dipakai untuk memastikan

bahea keluaran telah diterima. Pencetak (printer) mengembalikan suatu isyarat pada pusat

pengolah untuk menunjukkan kenyataan bahwa data yang dipancarkan telah mengaktifkan

pencetak. Sebuah termial dta mengembalikan suatu isyarat untuk menunjukkan diterimanya

sekelompok data. Mekanisme umpan balik serupa harus diberikan pada keadaan pengolahan

manusia bukan saja untuk mengendalikan kesalahan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan

psikologis manusia pengolah. Pentingnya umpan balik untuk memuaskan kebutuhan

manusia dilukiskan oleh sebuah sistem yang menggunakan sebuah alat pencatat data sumber.

Petugas memasukkan data yang dipancarkan ke sebuah lokasi pusat, tanpa alat

mengembalikan sesuatu tanggapan dalam bentuk sinar atau suara untuk menyatakan bahwa

masukan tercatat. Hasilnya adalah masukan berganda dan petugas yang frustasi. Contoh lain

adalah sebuah peristiwa sehubungan dengan pemasangan sebuah sistem online pemesanan

tiket pesawat udara skala nasional. Beban kompuetr diperkirakan pada 85 persen kapasitas

tetapi ternyata segera meluap. Sebuah analisis mengungkapkan bahwa operator pemesanan

tiket tidak mempercayai komputer. Setelah memasukkan data, mereka segera memasukkan

pertanyaan secara efektif menggandakan beban sistem komputer. Jalan keluarnya adalah

menyediakan suatu isyarat umpan balik yang memastikan bahwa pesan telah diterima.

Dalam kasus ini umpan baliknya adalah bergoyangnya bola alat tik.

Dalam percakapan sehari-hari, orang telah terbiasa membuat beberapa isyarat untuk

menunjukkan telah menerima komunikasi lisan. Penerima mengangguk atau mengucap

ah-uh. Beberapa bahasa mempunyai ciri khas. Sebagai contoh, bahasa swedia lisan

mempunyai bunyi pendek mengisap yang diulang pendengar pada interval cukup cepat untuk

menunjukkan kesinambungan dalam menerima komunikasi.

D. Implikasi Terhadap Perancangan Sistem Informasi

Bab ini telah menyajikan konsep-konsep dan bukti riset tentang manusia sebagai

pengolah informasi. Ini menjadi bahan latar belakang yang berguna bagi para perancang

sistem informasi. Hal ini juga mempunyai relevansi langsung terhadap perancangan sistem

informasi. Beberapa implikasinya adalah :


Konsep Implikasi untuk perancangan SI ((Sistem Informasi)

Kelebihan beban informasi Masukan pada manusia dan tanggapan yang diisyaratkan harus dijaga agar

dibawah titik batas beban.

Penyaringan Sistem informasi harus dirancang untuk menyaring data yang tidak relevan dan

memberikan tambahan penyaringan pada keputusan dalam tekanan. Sistem

harus berusaha untuk mengatasi penyaringan kerangka acuan yang tidak

diinginkan dengan menekankan perlunya peragaan data yang relevan.

Model Newell-Simon Sistem informasi harus membantu dalam mendefenisikan ruang persoalan dan

dalam proses mencari suatu pemecahan. Format informasi harus berusaha

melonggarkan batas-batas ikatan rasionalitas. Sistem harus menggunakan

ingatan yang sesuai dengan tugasnya.

Angka keramat 7 +/- 2 Kode untuk pemakaian manusia jangan melampaui 5 samapai 7 simbol atau

harus dibagi atas bagian-bagian dengan 5 simbol atau kurang. Sistem jangan

terlalu mengandalakan pengolahan manusia melulu.

Perbedaan yang diperhatikan Sistem harus membuat jelas sesuatu perbedaan dan jangan menganggap

manusia dapat memperhatikannya.

Manusia sebagai ahli intuitif

statistik

Sistem informasi harus menyediakan analisis statistik atas data-penyimpangan

percontoh (smaple), korelasi, taksiran kemungkinan, dan sebagainya. Algoritme

keputusan harus memberikan pemeriksaan yang konsisten terhadap berbagai

sumber informasi. Prosedur penerbitan data harus dirancang agar membantu

melenyapkan penyimpangan seperti pengalaman dalam peristiwa.

Konkretisasi Informasi yang dibutuhkan harus disajikan dalam bentuk yang dikehendaki.

Jangan sampai memerlukan pengolahan tambahan lagi.

Pematokan dan penyesuaian Sistem informasi/keputusan harus dirancang untuk membantu dalam menyusun

suatu titik patokan yang cocok dan untuk mempercepat penyesuaian yang perlu

darinya.

Pengaruh pemampatan data Sistem informasi harus memberikan ringkasan data dalam sebuah format yang

mendorong ke arah keputusan. Tetapi sistem harus memungkinkan melihat data

mentah.

Umpan balik Sistem haris memberikan umpan balik untuk menunjukkan bahwa data telah

masuk. Pengolahan sedang berlangsung dan sebagainya.

Nilai data yang tak terpakai Menjelaskan beberapa kebutuhan data yang tidak jelas pemanfataannya.

Menyarankan strategi penyimpanan dan penjangkauan data untuk mengurangi

biaya.


KONSEPORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Struktur Keorganisasian

Struktur keorganisasian adalah susunan sub-subsistem dengan hubungan wewenang dan

tanggung jawabnya. Ada beberapa struktur dasar yang banyak digunakan. Keadaan dalam

mana setiap struktur menguntungkan menjadi dasar untuk mengubah struktur keorganisasian

dalam menanggapi perubahan kondisi, seperti perbaikan sistem pengolahan informasi dan

perbaikan dalam sistem keputusan.

1. Struktur Hirarki

Struktur keorganisasian dasar adalah sebuah struktur hirarki dengan manajemen

puncak paling atas dalam bagan, manajemen menengah/madya di tengah, dan

manajemen bawahan di tempat paling bawah.

Pbr : pabrik

Gambar 5.2. Organisasi hirarki dasar dengan spesialisasi fungsional dan hubungan lini serta staf.

Bagan berbentuk sebuah piramida karena manajemen puncak jumlahnya relatif

sedikit terhadap manajemen tingkat lebih rendah. Organisasi dalam gambar 5.2. tersusun

secara fungsional; yaitu sub-subsistem pokok di bawah direktur merupakan fungsi

organisasi seperti manufaktur, pemasaran dan perakunan.

2. Spesialisasi

Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus hingga menimbulkan

spesialisasi. Akuntan dalam fungsi perakunan mengkhususkan dalam perakunan.

Petugas pemasaran mengkhususkan dalam pemasaran. Spesialisasi dapat berlanjut

sedemikian sehingga dalam sebuah fungsi terdapat para spesialis untuk bidang-bidang

lebih kecil-perpanjakan, riset pasar, dan seterusnya.

3. Hubungan Lini dan Staf

Lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung dari fungsi-fungsi

dalam organisasi. Manajer pemasaran menerima laporan dari para manajer penjualan.

Para manajer penjualan menerima laporan dari para wiraniaga. Wewenang mengalir dari

atas ke bawah. Posisi-posisi staf (garis putus) berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

pendukung seperti analisis dan konsultasi. Mereka tidak memiliki wewenang atas

petugas operasi. Bila para ahli riset pemasaran merumuskan sebuah strategi pemasaran

baru, ahli tersebut tidak dapat melaksanakannya dengan memerintah para wiraniaga

menggunakannya. Manajer pemasaran harus diyakinkan dahulu dan harus

memerintahkan penggunaannya pada para manajer penjualan, yang akan memberi

instruksi pada para wiraniaga.

4. Wewenang dan Tanggung jawab

Wewenang adalah hak untuk memerintah (kepemimpinan). Bila seseorang

memiliki tanggung jawab untuk sebuah kegiatan, ia harus memiliki wewenang.

Wewenang dibuktikan melalui pengendalian atas sumber daya, ganjaran, dan fungsi, dan

pelimpahan kuasa untuk mengambil keputusan sehubungan dengan hal-hal tersebut.

5. Rentang Kendali

Rentang kendali (span of control) menunjukkan banyaknya bawahan yang

diawasi oleh seorang penyelia (yaitu banyaknya yang melapor pada sang atasan). Jumlah

ini tidak ditentukan berdasarkan teori manajemen tradisional, tetapi secara mudahnya

adalah bahwa jumlahnya harus kecil (tiga sampai tujuh). Riset terakhir menunjukkan

bahwa rentang kendali yang efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang

diperlukan antara atasan dengan bawahannya. Akibatnya, batas pengolahan informasi

pada manusia menjadi variabel pembatasnya.

B. Interaksi Manusia Dalam Organisasi

Teori manajemen pada mulanya agak bersifat mekanis dalam pandangannya atas

interaksi manusia. Tujuan para anggota sebuah organisasi dianggap konsisten dengan tujuan

organisasi (atau setidaknya terlebur dengan tujuan organisasi). Para karyawan dianggap

konsisten dengan tujuan organisasi). Para karyawan dianggap menanggapi positif terhadap

wewenang dan didorong oleh imbalan keuangan. Gerakan hubungan kemanusiaan yang

dimulai dengan telaah Hawthorne yang terkenal antara tahun 1927 dan 1932 telah

membentuk konsep tentang organisasi sebgai sebuah sistem sosial. Motivasi ternyata

didasari oleh lebih dari sekedar imbalan ekonomis. Kelompok kerja, rekan sekerja dan

sebagainya ternyata penting. Gaya kepemimpinan dianjurkan yang lebih menigkatkan

kepuasan pekerja dalam organisasi. Hasil-hasil riset keperilkuan (behavioral research) tidak

menunjuk kepada seperangkat tunggal prinsip tertentu, tetapi sebagian besar riset

memperlihatkan perlunya mempertimbangkan kebutuhan manusia dalam merancang

organisasi.

Motivasi adalah alasan seseorang untuk menjalankan sesuatu kegiatan. Hal ini biasanya

dijelaskan dalam istilah dorongan atau kebutuhan manusia. Kebutuhan seseorng manusia

tidak tetap. Kebutuhan ini berubah dari waktu ke waktu bersamaan dengan tingkat karirnya,

dan sementara kebutuhan tertentu mendapat lebih banyak kepuasan. Sebuah klasifikasi yang

bermanfaat tentang kebutuhan umum manusia adalah sebuah hirarki yang dikembangkan

oleh Abraham Maslow. Ia menyebut lima kebutuhan dasar, tetapi kebutuhan yang lebih

tinggi menjadi semakin mendesak hanya bila kebutuhan lebih rendah telah cukup terpuaskan

Dinamika Kelompok

Dalam sebuah organisasi, seorang individu biasanya dimiliki oleh satu atau beberapa

kelompok kecil. Mereka mungkin berupa kelompok keorganisasian formal seperti regu kerja

produksi atau dapat pula berdasarkan kepentingan bersama seperti latar belakang budaya,

profesi, tujuan rekreasi (kalb bowling), atau parkir kendaraan. Ada banyak bukti yang

menunjukkan bahwa kelompok kecil adalah faktor penting yang mempengaruhi hubungan

antara individu dengan organisasi.

Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang membujuk atau memotivasi sebuah

kelompok menuju pencapaian suatu tujuan atau beberapa tujuan tertentu. Bagian ini

meninjau pilihan pandangan tentang bagaimana sebuah organisasi harus dikelola dan

menguraikan teori mengenai kepemimpinan.

C. Perencanaan dan Pengendalian

Rencana adalah satu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Perencanaan

mengungkapkan tujuan-tujuan keorganisasian dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan guna

mencapai tujuan tersebut. Bagian ini mensurvai persoalan menetapkan tujuan dalam

organisasi dan ciri tingkat-tingkat perencanaan yang berlainan.

Menetapkan Tujuan

Orang telah terbiasa tentang tujuan-tujuan sebuah organisasi seakan organisasi adalah

sesuatu yang terpisah dari para anggotanya. Seperti diungkapkan oleh Cyert dan March,

orang memiliki tujuan; tetapi satu kumpulan orang yang tidak mempunyai tujuan. Akibatnya

tujuan sebuah organisasi mewakili serangkaian kendala yang dihadapi organisasi melalui

para pesertanya. Bila organisasi dianggap sebagai gabungan individu yang masing-masing

memiliki tujuan, maka tujuan yang dikejar gabungan mewakili kompromi antara para

anggotanya. Tujuan berubah bila ada perubahan keanggotaan gabungan dan bila ada

perubahan dalam tujuan para anggota.

Kompromi tadi pada umumnya sangat terbatasi oleh struktur yang ada. Melalui

mekanisme seperti prosedur pengoperasian aturan keputusan, dan anggaran, kesepakatan

gabungan menjadi agak permanen. Para individu dalam sebuah organisasi hanya memiliki

waktu terbatas untuk proses perundingan/kompromi, sehingga hasilnya cenderung bukan

sesuatu yang baru tetapi berdasarkan keadaan atau peristiw terakhir. Perhatian tidak

dipusatkan pada semua maslah secara serempak, tetapi umumnya secara berurutan sesuai

kebutuhan. Tujuan dalam sebuah organisasi cenderung mengandung kontradiksi, tetapi

alat-alat bantu seperti kelenturan organisasi digunakan untuk “meredam” keadaan tidak

konsisten ini.

Tujuan perusahaan bisnis umumnya dinyatakan dalam bentuk tujuan untuk laba, saham

pasar, penjualan, sediaan barang, dan produksi. Semua ini harus dinyatakan dalam istilah

operasional. Bila tujuan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, maka tujuan pengganti

dapat digantikan untuk program ini. Tujuan “membuat tempat kerja yang nyaman” tidaklah

operasional. “Mengurangi pergantian karyawan menjadi 4%” akan lebih berarti dalam istilah

operasional.

Bila sasaran-sasaran dinyatakan secara jelas dan operasional, ini akan membentuk

landasan untuk mencapai tujuan. Bila setiap manajer membantu dalam menyusun tujuan dan

cara untuk mencapainya kemudian diukur seberapa jauh sudah dicapai, maka perusahaan

telah menggunakan apa yang disebut sebagai “manajemen berdasarkan sasaran”.

Hirarki Perencanaan

Sebuah hirarki tingkat-tingkat perencanaan yang berlainan dapat dikenali berdasarkan

cakrawala perencanaan tiap tingkatan. Tiga tingkatan yang sering disebut dalam bacaan

adalah perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan jangka panjang, jangka

menengah dan jangka pendek.

Perencanaan strategis berhubungan dengan pertimbangan jangka panjang. Keputusan

yang harus diambil berhubungan dengan bidang usaha dalam mana perusahaan berada, pasar

tempat menjualnya, bauran produk dan seterusnya.

Perencanaan taktis (juga disebut sebagai pengendalian manajemen) berhubungan dengan

cakrawala perencanaan jangka menengah. Disini termasuk cara sumber daya dicapai dan

diatur, penstrukturan kerja, dan petugas yang dibutuhkan serta pelatihannya. Perencanaan

taktis dicerminkan dalam anggaran pengeluaran modal, rencana penyusunan staf tiga

tahunan dan seterusnya.

Perencanaan operasional berhubungan dengan keputusan untuk operasi yang sedang

berjalan. Penetapan harga, tingkat produksi, tingkat sediaan barang dan seterusnya

dicerminkan dalam sebuah rencana operasinal, misalnya sebuah anggaran tahunan.

Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengukur penyimpangan dari prestasi yang direncakan

dan mengerakkan tindakan korektif. Unsur-unsur dasra pengendalian adalah :

1. Sebuah standar spesifikasi prestasi yang diharapkan. Ini berupa sebuah anggaran, sebuah

prosedur pengoperasian, sebuah algoritma/aturan keputusan dan sebagainya.

2. Sebuah pengukuran prestasi nyata

3. Sebuah perbandingan antara prestasi yang diharapkan dengan kenyataan

4. Sebuah laporan penyimpangan kepada unit pengendali, misal seorang manajer

5. Seperangkat tindakan yang dapat dilakukan olehunit pengendali (manajer) untuk

mengubah prestasi mendatang bila sekarang kurang memuaskan.

6. Dalam hal tindakan unit pengendali gagal membawa prestasi nyata yang kurang

memuaskan ke arah yang diharapkan, adanya sebuah metode untuk tingkat

perencanaan/pengendalian lebih tinggi untuk mengubah satu atau beberapa kondisi

seperti unit pengendali/manajer baru, atau revisi atas standar prestasi.

BAB VI

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Proses Pengambilan Keputusan

Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan

digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri

dari tiga tahap pokok :


Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai

perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin

dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan

unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan mungkin menolak semua

alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan.

Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa

ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam

kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal

imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang.

Cara lain untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan adalah dalam arti suatu

kegiatan bersinambung yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengubah sistem (bisnis,

departemen, keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan yang

diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu pencarian cara mencapainya. Proses ini sering

disebut “analisis cara tujuan” (means-end analysis).

Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada umpan balik

hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkah

berikut ini :

1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan

2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif

3. Pemilihan di antara alternatif yang ada

4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan

5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.

Kedua model tersebut tidak saling bertentangan. Model Simon pada dasarnya

mengatakan bahwa pelaksaan adalah keputusan dan bahwa keputusan lain diperlukan untuk

langkah selanjutnya.

Model Simon adalah relevan bagi perancangan sistem informasi manajemen. Relevansi

ini diuraikan untuk ketiga tahap model Simon.

Pemilihan Sebuah SIM adalah paling efektif bila hasil rancangan disajikan dalam suatu bentuk yang

mendorong keputusan. Bila pilihan telah diambil, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan

data untuk umpan balik dan penaksiran kelak.

B. Model Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan Keorganisasian

Teori keperlakuan tentang perusahaan telah diuraikan secara luas oleh Cyert dan March.

Gagasan Simon dan lainnya juga telah menyumbang pada bahan tersebut dalam bagian ini.

Teori keperilakuan pada pengambilan keputusan mencerminkan sebuah sistem terbuka. Teori

ini lebih bersifat deskriptif dari pada normatif. Keempat konsep pokok yang digunakan oleh

Cyert dan March untuk menjelaskan pengambilan keputusan keorganisasian adalah

pemecahan semua pada konflik, penghindaran ketidakpastian, pencarian problemistik dan

pembelajaran keorganisasian

Pemecahan Semu pada Konflik

Sebuah organisasi merupakan koalisi para anggota yang memiliki tujuan-tujuan berbeda

dan kekuatan berlainan untuk mempengaruhi sasaran keorganisasian. Tujuan keorganisasian

berubah dengan masuknya anggota baru atau keluarnya anggota lama. Terdapat konflik

antara berbagai tujuan anggota keorganisasian. Sekalipun berbagai tujuan pribadi diabaikan,

tujuan sub-subunit seperti produksi (tingkat produksi butir standar), penjualan (menanggapi

apa yang dikehendaki pelanggan dan sediaan barang yang tinggi). Dan yang saling

bertentangan. Konflik-konflik demikian itu dipecahkan dengan tiga metode.

Penghindaran Ketidakpastian

Organisasi hidup dalam lingkungan yang tak menentu. Perilaku pasar, pensuplai,

pemegang saham, pemerintah dan sebagainya tidak dapat dipastikan. Model keputusan

dalam resiko menganggap bahwa pengambil keputusan akan memaksimalkan nilai yang

diharapkan (atau kegunaan yang diharapkan). Teori keperilakuan yang berusaha menghindari

resiko dan keraguan/ketidakpastian dengan mengorbankan nilai yang diharapkan. Pada

umumnya seorang pengambil keputusan bersedia menerima pengurangan dalam nilai yang

diharapkan suatu hasil demi meningkatnya kepastian hasil. Sebagai contoh, seseorang lebih

cenderung memilih probabilitas 90 persen untuk mendapat $10 daripada 12 persen

kesempatan untuk memperoleh $100, sekalipun nilai yang diharapkan yang kedua ini lebih

tinggi. Dalam beberapa kasus terikat para penjual (seperti membagi-bagi pasar) laba

masing-masing anggota tidak banyak bertambah. Maslahat uatam yang diperoleh jelas

adalah pengurangan ketidakpastian. Beberapa metode legal yang digunakan untuk

mengurangi atau menghindari ketidakpastian adalah sebagai berikut :

PenerapanModel Keperilakuan Pengambilan Keputusan pada SIM

Teori keperilakuan adalah sebuah model deskriptif dari pengambilan keputusan

keorganisasian. Di sini tekanannya adalah pada pemuasan, penghindaran ketidakpastian

untuk mengendalikan lingkungan, adanya tujuan yang tidak konsisten berdasarkan

persekutuan keorganisasian para anggota yang ada, pencarian persoalan yang distimulasi,

dan perilaku penyesuaian keorganisasian dengan berjalannya waktu. Pencarian pemecahan

persoalan dianggap terbats pada pencarian lokal kecuali bila pemecahan tidak dapat dicari di

bagian tersebut. Hanya bila pemecahan yang memuaskan tidak ditemukan dilakukan

pengembangan proses pencarian.

Nilai utama pola keperilakuan pada perancangan SIM adalah menyadarkan perancang

pada pertimbangan-pertimbangan keperilakuan. Perancang SIM mungkin tertarik pada

rasionalitas, tetapi pengambil keputusan mungkin menekankan pada penghindaran

ketidakpastian. Teori keperlakuan mendefenisikan metode untuk penghindaran

ketidakpastian yang mungkin perlu didukung oleh informasi SIM. Rancangan SIM harus

mengenal persoalan keperilakuan praktis dalam model-model ini menganggap tujuan

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

32

organisasi adalah konsisten. Padahal teori keperilakuan menekankan adanya tujuan yang

tidak konsisten

C. Nilai Informasi bagi Pengambilan Keputusan

Teori keputusan memberikan ancangan pada pengambil keputusan dalam keadaan

kepastian, risiko, dan ketidakpastian. Keputusan dalam kepastian menganggap akan

menghasilkan informasi yang tepat. Risiko menganggap informasi dengan beberapa

probabilitas tetapi tidak diketahui mana yang untuk sesuatu kasus. Ketidakpastian

menganggap mengetahui hasil yang dapat timbul tanpa informasi mengenai probabilitasnya.

Nilai informasi dapat dihitung untuk keputusan yang memenuhi kerangka kerja analisis lain.

Secara umum, nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku keputusan yang

disebabkan oleh informasi, dikurangi biaya informasi tersebut. Dengan perkataan lain,

dengan dihadapkan beberapa kemungkinan keputusan, seorang pengambil keputusan akan

memilih salah satu berdasarkan informasi yang dimilikinya. Bila informasi baru

menyebabkan diambilnya keputusan berbeda, maka nilai informasi baru adalah perbedaan

nilai antara hasil keputusan lama dengan keputusan baru, dikurangi biaya untuk memperoleh

informasi.



ShoutMix chat widget